23 Februari 2008, pukul 01.05 hp ku bergeter rupanya. Aku tidur nyenyak
Telp rumah ku berdering, aku masih terlelap dan setengah sadar mendengar telp berdering
Telp rumahku berdering lagi, lagi, dan lagi kali ini aku seprtinya dibangunkan.
Tanpa kusadri aku malah mencari hp ku, dan kulihat sudah 3 miss call dan 1 sms.
Kubaca SMS, dari istriku dan innalilillah....rupanya berita itu terjadi.
Ayahanda H. Said Basuni Assegaf, mertua lakiku telah dipanggil oleh sang khalik.
Telp angkat akhirnya ku angkat, dan rupanya Long Heru, abangku paling sulung, yang tinggal di Batam. Dia memberikan kabar yang sama.
Aku tertegun dan diakhir pembicaraan aku akan segera menelpon istriku di Sedanau Natuna sana. 081536914943 aku call sambil pergi disamping Anakku Athir yangmasih tidur.
Istriku menjawab dengan suara yang pasti sedang nangis. Tak kerasa air mataku juga menetes. merasakan kerinduan, merasakan rasa kehilangan dan merasa berdosa tidak bisa berada disana saat akhir hayatnya.
Kupandang anakku Athir yang sedang tidur lelap. Dengan tetap air mataku yang membadahi pipi. Ya aku kuatkan hati istriku untuk tetap tabah dan ini sudah takdir. Keikhlasan, beryukur dan berdoa itu yang penting. Lalu aku menanyakan kapan dikebumikan, ya siang nanti pastinya.
Semua keluarga adik beradik istriku sudah berkumpul dari magrib tadi. Lalu aku bicara dengan mertua perempuan, dan minta maaf tidak bisa hadir. Minta disampaikan salamku ke semua kelurga disana.
Diakhir pembicaraan dengan istriku, aku menanyakan si kecil fatur. Dan membatalkan kepulangan ke bandung, untuk tetap di sedanau sampai waktu yang memungkinkan untuk pulang. Berpesan agar selalu tabah dan berdoa untuk abah.
Sambil menatap anakku athir, aku berbisik, "Athir aki sedanau telah meninggal, athir harus tau dan harus berdoa untuk aki sedanau ya" Air mataku keluar lagi...
Ya Allah ya robbi, kepada mu akau memohon, ampunilah dosa-dosa beliau, terimalah semua amal kebajikan yang beliau kerjakan dan jadikanlah beliau ahli surga. Serta jadikalnlah kami yang ditinggal anak-anak yang sholeh dan selalu mendoakan kedua orang tua. Amin ya robbal alimin....
Telp rumah ku berdering, aku masih terlelap dan setengah sadar mendengar telp berdering
Telp rumahku berdering lagi, lagi, dan lagi kali ini aku seprtinya dibangunkan.
Tanpa kusadri aku malah mencari hp ku, dan kulihat sudah 3 miss call dan 1 sms.
Kubaca SMS, dari istriku dan innalilillah....rupanya berita itu terjadi.
Ayahanda H. Said Basuni Assegaf, mertua lakiku telah dipanggil oleh sang khalik.
Telp angkat akhirnya ku angkat, dan rupanya Long Heru, abangku paling sulung, yang tinggal di Batam. Dia memberikan kabar yang sama.
Aku tertegun dan diakhir pembicaraan aku akan segera menelpon istriku di Sedanau Natuna sana. 081536914943 aku call sambil pergi disamping Anakku Athir yangmasih tidur.
Istriku menjawab dengan suara yang pasti sedang nangis. Tak kerasa air mataku juga menetes. merasakan kerinduan, merasakan rasa kehilangan dan merasa berdosa tidak bisa berada disana saat akhir hayatnya.
Kupandang anakku Athir yang sedang tidur lelap. Dengan tetap air mataku yang membadahi pipi. Ya aku kuatkan hati istriku untuk tetap tabah dan ini sudah takdir. Keikhlasan, beryukur dan berdoa itu yang penting. Lalu aku menanyakan kapan dikebumikan, ya siang nanti pastinya.
Semua keluarga adik beradik istriku sudah berkumpul dari magrib tadi. Lalu aku bicara dengan mertua perempuan, dan minta maaf tidak bisa hadir. Minta disampaikan salamku ke semua kelurga disana.
Diakhir pembicaraan dengan istriku, aku menanyakan si kecil fatur. Dan membatalkan kepulangan ke bandung, untuk tetap di sedanau sampai waktu yang memungkinkan untuk pulang. Berpesan agar selalu tabah dan berdoa untuk abah.
Sambil menatap anakku athir, aku berbisik, "Athir aki sedanau telah meninggal, athir harus tau dan harus berdoa untuk aki sedanau ya" Air mataku keluar lagi...
Ya Allah ya robbi, kepada mu akau memohon, ampunilah dosa-dosa beliau, terimalah semua amal kebajikan yang beliau kerjakan dan jadikanlah beliau ahli surga. Serta jadikalnlah kami yang ditinggal anak-anak yang sholeh dan selalu mendoakan kedua orang tua. Amin ya robbal alimin....
4 komentar:
Assalamualaikum,wr,wb!inna lillahhi wa inna ilaihi roji'un,,,
maaf, ini yang dimaksud sayid basuni sedanau yang rumahnya dekat tepi jalan menuju pinyong itu ya...?
yang sering nagji sifat duapuluh juga..!
Yth nikmat sabli, memang benar yang sdr maksudkan itu. Beliau memang guru ngaji dan sifat duapuluh. Belau adelah mertue saye.
luk ti saye pernah gi kat umah bin!nyah gok ikot ngaji kat masjid an-nur dgn bin,,,
mudahan arwahnya diterima disisi Allah amein..bin klu sy lihat orgnya ikhlas dan rendah hati,sy maseh ingat waktu bin disangkal pas ngaji sifat due puluh kat masjid an-nur,tp bin tidak ngotot pendapat bin yang benar!!
untuk keluarga mudahan diberi ketabahan oleh Allah,memang belum tentu org seperti itu akan lahir dalam waktu yang dekat didaerah kita,yang penting kita bisa ambil pelajaran dari apa yang telah beliau amalkan didunia ini.
mudahan Allah memberi karunia yang besar pada beliau dialam sana...amien!
semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi allah swt..segala dosa diampuni..dan keluarga yang ditinggalkan tabah dan tegar menerima takdir ini..
Posting Komentar