28 Februari 2008

Ponakan Mister IT (ini tukul) di DUFAN


Awal cerita waktu aku dengan teman stia lan ku lagi ke dupan, pas antrian di wahana niagara, antrian panjang sekali. Saking panjangnya, udara dan bau seribu satu macam deh. Lalu ada sederet romobongan adik-adik manis dan kukira mereka masih SD. Rupanya sudah hampir tamat SMP loh....

Aku disorakin oleh mereka, gara-gara aku kira mereka masih SD. Nasib deh.....


Lalu pas aku lagi diatas tangga yang lebih tinggi, aku beranikan diri untuk mengambil foto mereka. Aku teriak sambil memoto, "ayo difoto pasang gaya, cissss" Rupanya mereka pun bergaya. Dan setelah itu ada salah seorang dari mereka memenggilku "OM TUKUL" dan gak lama setalh itu, pas aku dan teman ku mau masuk perahu, mereka berada tepat diatas, dan dengan centilnya mereka menyuruhku pegangan, ngak tau tuh apa maksudnya pegangan bu yuli atau pegangan takut jatuh ha ha ha ha ha
















Ini foto foto mereka yang ku maksud......lucu lucu ya....


Akhirnya teman ku menggelar aku dengan yang dulunya mister IT (Infomation Teknologi) menjadi Mister IT (Ini Tukul) .....aku terima saja dengan Keponakannya yang cantik, lucu dan gemes...

25 Februari 2008

Kapolda Jabar Irjen Pol. Susno Duadji,"Jangan Pernah setori Saya"

Membaca artikel dari Koran Pikiran Rakyat Bandung, terbetik keinginan untuk memasukkannya di Blog. Semoga pemimpin dan kita bisa mengambil hikmahnya. Selamat membaca.....

RABU (30/1) lalu, Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Susno Duadji, S.H., M.Sc., mengumpulkan seluruh perwira di Satuan Lalu Lintas mulai tingkat polres hingga polda. Para perwira Satlantas itu datang ke Mapolda Jabar sejak pagi karena diperintahkan demikian. Pertemuan itu baru dimulai pukul 16.00 WIB.

Dalam rapat itu, kapolda hanya berbicara tidak lebih dari 10 menit. Meski dilontarkan dengan santai, tetapi isi perintahnya "galak" dan "menyentak". Saking "galaknya", anggota Satlantas harus ditanya dua kali tentang kesiapan mereka menjalani perintah tersebut.

Isi perintah itu ialah tidak ada lagi pungli di Satlantas, baik di lapangan (tilang) maupun di kantor (pelayanan SIM, STNK, BPKB, dan lainnya). "Tidak perlu ada lagi setoran-setoran. Tidak perlu ingin kaya. Dari gaji sudah cukup. Kalau ingin kaya jangan jadi polisi, tetapi pengusaha. Ingat, kita ini pelayan masyarakat. Bukan sebaliknya, malah ingin dilayani," tutur pria kelahiran Pagaralam, Sumatera Selatan itu.

Pada akhir acara, seluruh perwira Satlantas yang hadir, mulai dari pangkat AKP hingga Kombespol, diminta menandatangani pakta kesepakatan bersama. Isi kesepakatan itu pada intinya ialah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya. Susno memberi waktu tujuh hari bagi anggotanya untuk berbenah, menyiapkan, dan membersihkan diri dari pungli. "Kalau minggu depan masih ada yang nakal, saatnya main copot-copotan jabatan," kata suami dari Ny. Herawati itu.

Pernyataan Susno itu menyiratkan, selama ini ada praktik pungli di lingkungan kepolisian. Hasil pungli, secara terorganisasi, mengalir ke pimpinan teratas. Genderang perang melawan pungli yang ditabuh Susno tidak lepas dari perjalanan hidupnya sejak lahir hingga menjabat Wakil Kepala PPATK (Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan). PPATK adalah sebuah lembaga yang bekerja sama dengan KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi) menggiring para koruptor ke jeruji besi.

Berikut petikan wawancara wartawan "PR" Satrya Graha dan Dedy Suhaeri dengan pria yang telah berkeliling ke-90 negara lebih untuk belajar menguak korupsi.

Apa yang membuat Anda begitu antusias memberantas pungli atau korupsi?

Saya anak ke-2 dari 8 bersaudara. Ayah saya, Pak Duadji, bekerja sebagai seorang supir. Ibu saya, Siti Amah pedagang kecil-kecilan. Terbayang 'kan betapa sulitnya membiayai 8 anak dengan penghasilan yang pas-pasan. Oleh karena itu, saat lulus SMA saya memilih ke Akpol karena gratis. Nah, waktu sekolah, kira-kira SMP, saya punya banyak teman. Beberapa di antaranya dari kalangan orang kaya, seperti anak pejabat. Sepertinya, enak sekali mereka ya, bisa beli ini-itu dari uang rakyat. Sejak itulah, terpatri di benak saya, ada yang tidak benar di negara ini dengan kemakmuran yang dimiliki oleh para pejabat. Maka, saya sangat bersyukur bisa berperan memberantas korupsi saat mengabdi di PPATK. Itulah tugas saya yang paling berkesan selama ini karena bisa menjebloskan menteri, mantan menteri, dan direktur BUMN, yang memakan uang rakyat. Ada kepuasan batin.

Pengalaman di PPATK itukah yang membuat Anda menabuh genderang perang melawan pungli saat masuk ke Polda Jabar?

Seperti itulah. Akan tetapi, harusnya diubah, bukan pungli. Kalau pungli, terkesan perbuatan itu ketercelaannya kecil. Yang benar adalah korupsi. Pungli adalah korupsi. Mengapa korupsi yang saya usung? Karena sejak zaman Majapahit dulu, korupsi itu salah. Apalagi, jika aparat hukum yang korup. Bagaimana kita, sebagai aparat hukum, bisa memberantas korupsi kalau kitanya sendiri korupsi. Oleh karena itu, sebagai tahap awal, saya "bersihkan" dulu di dalam, baru membersihkan yang di luar. Bagaimana saya mau menangkap bupati, direktur, dan lain-lain kalau di dalamnya belum bersih dari korupsi. Kalau aparatnya korupsi, tamatlah republik ini. Tahap awalnya biasa saja. Umumkan, lalu periksa ke atasan tertingginya, yaitu saya, selanjutnya keluarga saya. Setelah itu pejabat-pejabat di Polda. Baru kemudian ke kapolwil, kapolres, dan seterusnya. Kenapa harus dimulai dari saya. Karena saya pimpinan tertinggi di Polda Jabar ini. Ingat, memberantas korupsi bukan dimulai dari polisi yang bertugas di jalan raya. Kalau di pemerintah, bukan dari tukang ketik, atau petugas kecamatan yang melayani pembuatan akte kelahiran. Akan tetapi, dimulai dari pimpinan tertinggi di kantor itu. Artinya, saya sebagai pimpinan jangan korupsi. Bentuknya macam-macam, seperti mendapat setoran dari bawahan, setoran dari pengusaha-pengusaha, mengambil jatah bensin bawahan, atau mengambil anggaran anggota saya. Oleh karena itu, saya tidak akan minta duit dari dirlantas, direskrim, atau kapolwil. Tidak juga mengambil anggaran mereka, atau uang bensin mereka.

Jadi, kalau di provinsi, misalnya, ada korupsi, yang salah bukan karyawannya, tetapi gubernurnya. Memberantasnya bagaimana?

Mudah saja. Tinggal copot saja orang tertinggi di instansi itu.

Untuk program "bersih-bersih" itu, kira-kira Anda punya target sampai kapan?

Secepatnya. Ya, dua-tiga bulan. Kalau tidak segera, bagaimana kita menunjukkan kinerja kepada rakyat. Kita tidak perlu malu dan takut nama kita jatuh kalau bersih-bersih dari korupsi di dalam. Kita tidak akan jatuh merek dengan menangkap seorang kolonel polisi atau polisi berbintang yang korupsi. Kalau perlu, tulis gede-gede itu di koran. Dan, anggota saya yang ketahuan korupsi, akan saya pecat. Jika memang saya harus kehabisan anggota saya di Polda Jabar karena semuanya saya pecat gara-gara korupsi, kenapa tidak. Apa yang harus ditakutkan. Saya yakin, rakyat pasti senang kalau polisi bebas dari korupsi. Polisi itu bukan milik saya, tetapi milik rakyat. Saya justru merasa lebih tidak terhormat kalau memimpin kesatuan yang anggotanya banyak korupsi.

Berbicara soal penanganan kasus korupsi. Betulkah mengusut kasus korupsi bagaikan mengurai benang kusut. Pasalnya, para penyidik tipikor Polda Jabar mengaku kesulitan mengungkap kasus korupsi dengan alasan perlu kajian yang mendalam atas bukti-bukti sehingga memakan waktu lama?

Hahaha.... (Susno tertawa lepas). Mengusut kasus korupsi itu jauh lebih mudah ketimbang mengusut kasus pencurian jemuran. Mengungkap kasus pencurian jemuran perlu polisi yang pintar karena banyak kemungkinan pelakunya, seperti orang yang iseng, orang yang lewat, dan beberapa kemungkinan lainnya.
Kalau kasus korupsi, tidak perlu polisi yang pintar-pintar amat. Misal, uang anggaran sebuah dinas ada yang tidak sesuai. Tinggal dicari ke mana uangnya lari. Orang-orang yang terlibat juga mudah ditebak. Korupsi itu paling melibatkan bosnya, bagian keuangan, kepala projek, dan rekanan. Itu saja. Jadi, kata siapa sulit? Sulit dari mananya. Tidak ada yang sulit dalam memberantas korupsi. Kuncinya hanya satu, kemauan yang kuat. Harus diakui, itu (memberantas korupsi) memang susah karena korupsi itu nikmat. Apalagi, saat memegang sebuah jabatan. Contohnya saja posisi kapolda. Siapa sih yang tidak mau jadi kapolda. Ibaratnya, tinggal batuk, apa yang kita inginkan langsung datang. Pertanyaannya, mau atau tidak terjerumus di dalamnya (korupsi). Kalau saya, jelas tidak. Itu hanya kenikmatan duniawi sesaat saja. Untuk apa sih duit banyak-banyak hingga tidak habis tujuh turunan. Gaji saya saja sekarang sudah besar. Mobil dikasih. Bensin gratis. Ada uang tunjangan ini-itu. Sudah lebih dari cukup. Anak-anak saya juga sudah kerja semua. Bahkan, gajinya lebih besar dari saya.

Lalu, langkah apa yang akan Anda buat agar Polda Jabar giat mengungkap kasus korupsi?

Seperti saya katakan tadi, bersih-bersih dulu di dalam. Jika sudah bersih di dalam, baru membersihkan di luar. Dan kasus korupsi akan menjadi salah satu target kami. Kami akan genjot pengungkapan kasus korupsi biar Jabar bergetar.Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan PPATK untuk mengusut kasus-kasus korupsi di Jabar yang melibatkan pejabat publik. PPATK pasti mau membantu asalkan anggota saya bersih dan bisa dipercaya. Kita juga bisa diberi kasus-kasus. Kalau tidak bersih dan tetap "bermain" bagaimana bisa dipercaya. Kalau orang sudah percaya sama kita, maka banyak kasus yang masuk. Akan tetapi, bukan karena basic saya di korupsi sehingga korupsi digenjot. Kasus lainnya juga dikerjakan. Dan, untuk itu harus tertib administrasi, salah satunya dengan membuat sistem pelaporan perkara berbasis IT yang terintegrasi dari polsek hingga ke polda. Untuk apa? Agar kita tahu setiap ada perkara yang masuk. Jadi, alangkah bodohnya seorang kapolda jika tidak mengetahui jumlah perkara di jajarannya. Kalau jumlahnya saja tidak tahu, bagaimana tahu isi perkaranya. Dalam sistem pelaporan perkara tersebut, nantinya ada klasifikasi perkara. Perkara mana yang porsinya polda, polwil, polres, dan polsek. Untuk polda, misalnya kasus teror dan korupsi. Soal lapor boleh di mana saja. Kita juga harus mempertanggungjawabkan hal itu ke pelapor dengan mengirim surat kepada pelapor bahwa kasusnya ditangani oleh penyidik ini, ini, dan ini. Kemajuannya dilaporkan secara berkala. Ini akan menjadi standar penilaian untuk penyidik. Dan kapolda mengetahui semua ini karena sistemnya ada sehingga tidak pabaliut. Saya paling tidak suka yang pabaliut-pabaliut.Mungkin, bagi sebagian orang, pabaliut itu enak karena sesuatu yang tidak tertib administrasi itu paling enak untuk diselewengkan. Benar tidak?

Langkah Anda memberantas pungli dan korupsi di tubuh Polda Jabar kemungkinan akan memberi efek pada pengungkapan kasus dengan alasan anggaran yang minim. Menurut Anda?

Kalau kita pandang minim, pasti minim terus. Kapan cukupnya. Kalau anggaran sudah habis, jangan dipaksakan memeras orang untuk menyidik. Mencari klien yang kehilangan barang di sini, memeras di tempat lain. Siapa yang suruh? Bilang saja sama rakyat, anggaran kita sudah habis untuk menyidik. Kita tidak perlu sok pahlawan. Perilaku memeras atau menerima setoran itu zaman jahiliah. Tidak perlu ada lagi anggota setor ke kasat lantas atau kasat serse, lalu kasat serse setor ke kapolres, dan kapolres setor ke kapolwil untuk melayani kapolda. Jangan pernah setori saya. Lingkaran setan itu saya putus agar tidak ada lagi sistem setoran. Bukan zamannya lagi seorang kapolsek, kapolres atau kapolwil bangga karena mampu membangun kantornya dengan megah. Dari mana duitnya kalau bukan dari setoran orang-orang yang takut ditangkap, seperti pengusaha judi, dan penyelundupan. Tidak mungkin dari gaji, wong gajinya hanya Rp 5-6 juta. Menurut saya, anggota yang melakukan itu hanya satu alasannya, ingin kaya. Kalau ingin kaya, jangan jadi polisi, tetapi jadilah pengusaha.

Sikap Anda tersebut kemungkinan memunculkan pro dan kontra di lingkungan kepolisian?

Lho, kenapa harus jadi pro dan kontra. Peraturannya sudah jelas mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Korupsi jelas-jelas dilarang dan ancamannya bisa dipecat. Jadi, tidak perlu diperdebatkan. Titik.
Bagi saya, siapa yang menjadi pemimpin harus mau mengorbankan kenikmatan dan kepuasan semu. Nikmat dengan pelayanan, dengan sanjungan, serta nikmat dengan pujian palsu. Malu dong bintang dua jalan petantang-petenteng, tetapi anak buah yang dipimpinnya korupsi dan memberikan pelayanan tidak sesuai dengan standar. Malu juga dong kita lewat seenaknya pakai nguing-nguing (pengawalan), sementara rakyat macet. Itu juga korupsi. Polisi yang korup sama saja dengan melacurkan diri. Jadi, kalau saya korup dengan menerima setoran-setoran tidak jelas, apa bedanya saya dengan pelacur. ***

sumber : Pikiran Rakyat, Edisi 10 Februari 2008

Etika dalam Ber-Internet Banking

Dalam menggunakan internet banking, ada etika yang mesti diperhatikan agar transaksi dapat berlangsung dengan aman dan nyaman. Berikut etika yang berlaku:

  1. User ID dan PIN harus selalu dijaga kerahasiaannya. Untuk itu hanya Anda sendiri yang layak mengetahuinya. Bahkan petugas Customer Care Bank Mandiri sekalipun tidak berhak mengetahuinya.
  2. Pastikan untuk melakukan Log Out setiap kali Anda selesai menggunakan Internet banking atau saat hendak meninggalkan komputer meski hanya untuk sejenak. Hal ini untuk melindungi Anda dari kemungkinan adanya orang lain pengguna komputer setelah Anda dapat mengakses informasi account Anda.
  3. Jangan sekali-sekali memberikan detil informasi pribadi Anda pada form dalam situs-situs seperti saat mengikuti kuis online. Hal in untuk mencegah agar informasi pribadi Anda tidak bisa tertangkap oleh website gadungan.
  4. Tidak disarankan untuk menggunakan WiFi (dalam area hot spot) dalam melakukan transaksi lewat internet banking, karena jaringan tanpa kabel ini tidak terjamin keamanannya.
  5. Lindungi komputer Anda dari virus dan program berbahaya lainnya. Pastikan software anti virus terbaru aktif di komputer Anda.
  6. Periksa account Anda beserta transaksi yang pernah Anda lakukan sebelumnya secara detil dan rutin. Hal ini untuk meyakinkan bahwa tak ada transaksi illegal dalam account Anda. Selain itu, perlu juga dibuat catatan, kapan Anda terakhir login. Catat tanggal dan jam saat Anda melakukan log in ke Internet Banking.
  7. Jika terjadi masalah dalam melakukan transaksi lewat Internet banking, hubungi Call Center
Sumber : http://www.bankmandiri.co.id/article

23 Februari 2008

Doa ku menyerati untuk Ayahnda H. Said Basuni Assegaf

23 Februari 2008, pukul 01.05 hp ku bergeter rupanya. Aku tidur nyenyak
Telp rumah ku berdering, aku masih terlelap dan setengah sadar mendengar telp berdering
Telp rumahku berdering lagi, lagi, dan lagi kali ini aku seprtinya dibangunkan.

Tanpa kusadri aku malah mencari hp ku, dan kulihat sudah 3 miss call dan 1 sms.
Kubaca SMS, dari istriku dan innalilillah....rupanya berita itu terjadi.

Ayahanda H. Said Basuni Assegaf, mertua lakiku telah dipanggil oleh sang khalik.
Telp angkat akhirnya ku angkat, dan rupanya Long Heru, abangku paling sulung, yang tinggal di Batam. Dia memberikan kabar yang sama.

Aku tertegun dan diakhir pembicaraan aku akan segera menelpon istriku di Sedanau Natuna sana. 081536914943 aku call sambil pergi disamping Anakku Athir yangmasih tidur.

Istriku menjawab dengan suara yang pasti sedang nangis. Tak kerasa air mataku juga menetes. merasakan kerinduan, merasakan rasa kehilangan dan merasa berdosa tidak bisa berada disana saat akhir hayatnya.

Kupandang anakku Athir yang sedang tidur lelap. Dengan tetap air mataku yang membadahi pipi. Ya aku kuatkan hati istriku untuk tetap tabah dan ini sudah takdir. Keikhlasan, beryukur dan berdoa itu yang penting. Lalu aku menanyakan kapan dikebumikan, ya siang nanti pastinya.

Semua keluarga adik beradik istriku sudah berkumpul dari magrib tadi. Lalu aku bicara dengan mertua perempuan, dan minta maaf tidak bisa hadir. Minta disampaikan salamku ke semua kelurga disana.

Diakhir pembicaraan dengan istriku, aku menanyakan si kecil fatur. Dan membatalkan kepulangan ke bandung, untuk tetap di sedanau sampai waktu yang memungkinkan untuk pulang. Berpesan agar selalu tabah dan berdoa untuk abah.

Sambil menatap anakku athir, aku berbisik, "Athir aki sedanau telah meninggal, athir harus tau dan harus berdoa untuk aki sedanau ya" Air mataku keluar lagi...

Ya Allah ya robbi, kepada mu akau memohon, ampunilah dosa-dosa beliau, terimalah semua amal kebajikan yang beliau kerjakan dan jadikanlah beliau ahli surga. Serta jadikalnlah kami yang ditinggal anak-anak yang sholeh dan selalu mendoakan kedua orang tua. Amin ya robbal alimin....

Jalan Bebas #2 Lembang - Maribaya - Ujung Berung

Lanjutan cerita jalan bebas.

Keluar dari cijeruk lembang, kami masih belum ada tujuan jelas. Mau kemana lagi. Kalo gak salah jam menunjukkan 15.00 deh. (ini kira2 aja) loh. Dari pasar lembang, ada kepikiran mau tembus ke sersan bajuri. Tapi aku belum pernah ke jayagiri. Katanya lewat jayagiri kita bisa ke tangkuban perahu pakai jalan kaki. Bagiamana kalo kita ke sana? ujarku memberi usulan ke si macan. Dia setuju aja. Tanpa ragu lagi kami meluncur ke Jayagiri. Dan akhirnya memang benar, sampai di Jayagiri, memang mobil gak bisa terus lagi. Kita harus jalan kaki jika mau terus ke Tangkuban Perahu.

Di jayagiri, aku sempat...he he he maklum buang air kecil disana. Abis dingin sih. Ada kelucuan disini. Seorang anak kecil, sudah menanti dekat kotak uang. Pas aku mau masukkan uang ke kotak itu, anak itu berujar "pak uangnya jangan dimasukkan di kotak ya", lalu aku membalas "kenapa? Ayo kenapa gak boleh dimasukkan ke kotak?" . "Untuk saya aja pak" pintanya. Dengan rasa iba akhirnya aku turuti permintaannya dan kebetulan ada dua anak kecil perempuan dan ku beri seribu masing-masing. Dalam hatiku apakah aku mendidik? ya udah hanya tuhan yang tau.

Lalu setalh itu, kami lanjutkan kembali ke tujuanawal. Mau kemana lagi setelah ini. Si macan belum ngasi usulan. Aku penasaran dengan jalan yang arahnya kalo ke kiri ke lembang, ke kanan bandung, dan lurus ke Maribaya. Bagiamana kita ke maribaya? Dia setujua lagi...pasti itu.

Akhirnya kami melumcur lagi ke maribaya. Sepanjang jalan aku merasa bahwa jalan ini pernah aku lewati, tapi kapan ya. Bisa-bisa 12 atau 13 tahun yang lalu. Atau malah saat aku masih di SMA 7 Bandung dulu. Aku lupa.

Tapi si macan rupanya ingat. Dia pernah jalan kemaribaya dengan "geng motor" nya. Dengan semangat dia mengatakan "ya ya ya di depan ada air terjun maribaya" tapi aku balik bertanya " kalo jalan terus tembus kemana?" Dia ngak tau rupanya.

So akhirnya kami melewati tempat wisata maribaya. Kalau hanya untuk melihat air terjun gak enak. Akhirnya kami putuskan untuk jalan terus dan terus pingin tau sampai dimana nih jalan. Untuk pastinya aku harus bertanya nih. Dan pas ada penduduk, aku sempatkan bertanya " Pak jika terus bisa tembus kemana pak? Penduduk itu menjawab "buntu dek, sampai ke perkebunan saja". Tambah penasaran aku. Makanya aku pikir perlu terus nih jalan. Sampai kemana ujungnya.

Ditengah jalan aku merasakan bahwa aku pernah melewati jalan ini. Ada pemandangan yang aku rasakan bahwa aku pernah lewati ini jalan. Rasa penasaranku memencak dan aku bertanya lagi dengan penduduk yang sedang mengengkol motornya. "Pak lusur bisa tembus kemana?" tanya ku penasaran. Penduduk itu menjawab "bisa ke ujung berung pak". Hah bisa ke ujung berung? aku kaget. Lalu aku lihat si macan dan bertanya "ke ujungberung? kita terus?" Dia jawab terus aja. Yang jelas dia gak nyetir. Keenakan dia. Ha ha ha

Akhirnya rasa penasaranku terjawab, setelah melihat plang perkebunan kina bukit tunggul. Aku memang pernah melewati jalan ini dan pergi ke bukit tunggul.

Jalan sepanjang perkebunan kina ini, jalannya berbatuan tidak beraspal, jadi kami tidak bisa meluncur di atas 20 km. Malah aku bilang 2 km, padahal yang kulihat itu Rpm....simacan yang protes...malu aku ha ha ha dasar si macan...tukang protes bersambung.....


22 Februari 2008

Jalan Bebas #1 Stone Cafe

Rabu saat kuliah Budaya Organisasi sempat-sempat nya aku chat ama temanku yang suka dipanggil Si Macan, janjian mau ketemu mau pinjam buku mempercantik blog. Eh lagi asik chat, tiba-tiba hp ku ada sms masuk, dan rupnya bu yuli ngajak ke Dupan, yang selama ini kita ngak jadi aja ke sananya, berhubung besok kuliah hari kamis, manajemen pelayanan publik dosennya masih sakit. Semoga Ibu Jajat cepat sembuh dan kami bisa kuliah lagi.
Cek and ricek, rupanya hanya 2 orang saja yang bisa, aku dan bu yuli. Padahal udah janjian mau reme-reme sekalian ke Dupan "Happing Fun". Akhirnya batal deh. Lalu kemana ya kamis ini. Main squash kah atau apa ya? Akhirnya kuputuskan untuk jalan bebas! Jalan kemana saja ketempat yang belum pernah aku lewati.

Lalu pikirku ajak siapa ya? Ahhh ya...si macan aja.....pasti dia mau. Aku tanya dulu ah, apa dia ada janjian ama temannya. Rupanya dia ada janjian. Katanya ada meeting untuk acara...waduh aku lupa. Pokoknya ada meting deh. Tapi dia mau jalan-jalan. Tapi sampai aku bubar kuliah belum ada putusan :) biasa Si macan sering Disconect tuh! Sepulang kuliah, kira2 jam 8.30 malam, mata berat banget, tapi kupaksakan untuk melanjutkan Usulan Penelitianku.....akhirnya sampe jam 3 subuh euy...selanjutnya TIDUR...

Pagi sekitar jam 8 aku baru bangun. Dan ada sms dari temanku macan itu menanyakan bagaimana kelanjutannya? Aku balas aja janji temu (meet point) jam 11 di depan borma, tempat biasa jika ketemuan dengannya. Padahal aku masih ngatuk berat, maklum jam 3 subuh baru tidur.

Singat cerita, mendekati jam 11 aku melalui meluncur ke Meet Point jemput temanku itu. Kali ini aku terlambat, maklum jam dinding rumah ku rupanya batrey nya udah drop, jadi aja ngaur tuh jamnya.

Temanku itu, si macan 15 menitan deh nunggunya, baru aku sampai. Dia bawa buku yang mau kupinjam dan majalah2 lain yang dia pinjam.

Aku pikir sebelum jalan bebas, ada baiknya kita makan dulu, isi perut dulu, maklum belum makan juga aku nih. Nanya ke dia, kemana kita ya? bebas aja, ujarnya....waduh kemana ya? Aku pinginnya makan dengan panorama alam daerah lembang. Hemmm...dia tawarkan ke Sapulidi...boleh ujarku... Tapi dia mau googling dulu melihat di internet kira2 apa yang bagus lagi. Akhirnya ketemu Cafe Stone.....dia menenjukkan fotonya..."boleh" ujarku.."kayaknya seru juga."
Lalu kami meluncur ke arah dago pakar.

Kira2 45 menit, kami sampai di sana, dan ternyata ruangan yang paling tinggi sudah direservasi untuk acara yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan, aku lupa namanya. kami akhirnya cari tempat yang menghadap ke arah bandung. "Asik juga" ujarku.

Secepat kilat pelayan cowok datang memberikan menu list. Makan apa yang kami pilih. Lihat aja deh foto di bawah ini ya. SO pasti makanan laut dan sayur2 segar!


Suasana tempatnya asik loh. Panaroma alamnya kerasa. Lalu makanannya juga enak, terlebih lagi dengan saladnya, seger sekali. Gak ada salahnya jika anda mencobanya.

Sekitar jam 14.00 kami udahan, dan pingin mencoba jalan alternatif dari dago pakar tembus ke lembang. Kata orang bisa tembus. Jalan nya dari bawah ke terminal dago, nanti ada simpang, lalu belok ke kiri. Pokoknya arah Singapura International School.

Pas belok kiri kami distopkan oleh seorang satpam, Weh rupanya ada shooting film loh. Ceritanya tentang geng motor katanya.Kita lihat saja nanti kapan muculnya di layar lebar atau senetron tuh. Setelah berhenti sejenak akhirnya kami dipersilakan untuk meneruskan jalannya.
Sepanjang jalan pemandangan di sekitarnya bagus sekali. Cocok sekali dengan keingianan ku ingin jalan bebas, kiri dan kanan pemandangan perkebunan, desa, pohon2. Ehem gak rugi jika anda mencoba jalan ini. Jalannya memang gak bagus sih, tapi lumayanlah bisa di tempuh kok dengan jenis jeep. Kalo sedan kayaknya jangan deh.

Setalelah satu jaman perjalanan, rupanya jalan nya tembus di cijeruk, pas di pasar Lembang. Di Cijeruk, ada tempat yang menjual Es Mambo Lembang dan Youghurt. Kesempatan gak disia siakan. Kami mampir dulu. Merasakan bagaimana es krimnya. Alamatnya jl. Cijeruk no. 19 A Lembang. Pemiliknya namanya Bu Dedeh. Sempet-sempetnya aku berfoto dengan beliau. Wah es mambo nya ada 12 rasa. Rasa kelapa, kacang ijo, alpukat, strowbery, coklat, susu,...apa lagi ya. Lihat foto deh ya! Saran, anda harus mencobanya.







20 Februari 2008

Kiat Sukses Sumber Daya Manusia di Organisasi

  1. What I Know

Menyangkut pengetahuan di bidang tertentu, pengetahuan di bidang industri tertentu termasuk juga visi, misi, organisasi dan prosedur kerjanya.

  1. What I’m capable of Competency

Kompetensi teknis yang biasa disebut hardskills, juga kemampuan perilaku customer focus, memiliki perilaku efektif dalam menangani customer/pelanggan.

  1. What I have done

Selain kompetensi dan pengetahuan, juga harus memiliki pengalaman di bidang tertentu yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Widyatama



Hari ini aku dan teman kuliahku Bu Yuli namanya janjian mau ke Perpus Widatama di Jl. Cikutra. Biasa mau nyari referensi untuk tesis. Wah gak disangka-sangka. Makhluk-makhluk cantik banyak bergentayangan di perpustakaan yang letaknya di lantai 2. Khusus buat P Iksan kayaknya wajib ke Widyatama gak ada ruginya. Seger-seger dan bisa semangat lagi.

Pertama kali masuk buat yang memiliki kartu forum perpustakaan, gak bayar tuh. Namun untuk yang belum punya, harus membayar Rp. 10rb. Stia Lan kenapa gak jadi forum perpustakaan ya?Aku harus kasi tau ke P Eris deh! Kan malu kok bisa ya....mudah2 stia lan sudah tergabung dgn forum perpustakaan.

AKhirnya ada juga tuh referensi tesis tentang Karir. Asik....tinggal memperbaki dan melanjutkan penulisan Usulan Tesis ku.

Ok...sekian aja catatan hari ini.....

18 Februari 2008

Nyari raket Squash.....

Gara-gara main squash, akhirnya timbul keinginan pingin punya raket sendiri. Awalnya sih di tempat latihan Bandung Squash Club (BSC) Siliwangi ada juga jual, namun ruangannya selalu tutup. Jadi penasaran deh. Aku malamnya nyari di Sport Center di Gramedia di Jl. Merdeka. Eh mereka gak ada jual tuh raket squashnya. Lalu aku ke BIP lantai 2, eh juga gak ada jual dan malah beli celana khusus untuk main tenis profesional gitu...ha ha ha. Seksi Bo! Gimana ya....kayaknya pendek kali. Sebenarnya aku pakai celana pendek sering juga, tapi kali ini kelihatnya memang pendek sekali....ya warna hitam pilihanku.

Lalu ke ketler juga gak ada...eh malah beli celana pendek lagi...wakakak.....baru dua kali latihan sudah beli celana pendek dua.....biar bisa ngegaya juga pikirku. Ha ha ha.
Lalu aku tanya sama penjaga counter ketler "kira2 dimana ya ada jual raket squash". Dia mengatakan "coba di Yoyo Sport dijalan merdeka atau otista. Disana lengkap pak" ujarnya. Jam udah menunjukkan 20.30 malam. Lalu aku katakan "apakah jam segini masih buka?" Sipenjaga toko bilang lagi " ya coba aja pak, kan gak jauh dari sini, pas disimpang jl merdeka di bawah sana"
Bergegas aku kesana...ehm rupanya sudah tutup. Malam ini rasa penasaranku masih menghantui....dan aku harus pergi besok hari.

Singkat cerita, besok pagi seninnya kira2 jam 8.30 pagi aku meluncur pingin ke Toko Yoyo Sport lagi. Kuhidupkan mobil ku yang rencananya akan kumasukkan ke salon mobil untuk dipasangkan karpet dan dibungkus joknya. Setiba di Salon ku bergegas pulang...kali ini dengan jalan kaki saja. Kebetulan salon mobilnya tidak jauh dari rumahku :)

Lalu aku hidupkan motor supraku bergegas ke aku pergi ke Yoyo Sport. Sesampai disana memang benar di Yoyo Sport ada raket squash yang kucari. Harganya bener gak jauh dari perkiraan sekitar Rp 500rb keatas. Dan banyak kali merk nya dan modelnya. Aku cari yang ringan, harga yang paling minim dan beruntung rupanya ada diskon 20%...jadi raketnya harganya Rp 400rb..Asik lalu sekalian ku beli Bolanya. dan sambil menunggu, rupanya dilantai dua ada jual baju olah raga dan sepatu. Aku coba ke lantai dua. Dasar raja yang rencana hany amau beli reket akhirnya malah beli baju olah raga habis! gak tanggung2 dua baju olah raga yang seperti pemain tenis pro saja....ha ha ha yang penting gaya....dan tak ketinggalan kaos kaki juga dibeli 2 buah. Buat jaga-jaga..maklum aku paling memahami kaki. Jika kaki sudah lecet atau cedera kan susah. Berhubung sepatu baru sudah ada, kemaren beli dengan Atin di jl.Otista.

Akhirnya bayar dengan debet BCA ku....wah makanya buat pembaca kayaknya harus hati2 juga pakai kartu debet. Selagi bisa digesek gak ada batas deh belanjanya...BOROS!!!!


Akhirnya penasaaranku sudah terjawab dan agak tenang...siap untuk main squash.

Let's play squash....

WORKING WITH YOUR HEART

Ada orang yang bekerja dengan kepandaian dan pengetahuannya (head), ada pula yang mengandalkan koneksinya. Namun semua itu tidak menjamin bahwa mereka dapat menikmati pekerjaannya, sampai mereka bekerja dengan hatinya (heart). Selain bisa menikmati yang dikerjakan, bekerja dengan sepenuh hati hasilnya pun akan maksimal. Ketika kita bekerja dengan hati, kemauan kita akan lebih kuat. Pikiran kita akan semakin tajam, sehingga akan lebih produktif dibanding bekerja tanpa hati. Dorongan hatilah yang menggerakkan pikiran, kemauan dan tindakan kita.

Bagaimana bekerja dengan hati ? Mulailah dengan lima langkah berikut ini :

1. Tetapkan tujuan dalam hati.

Banyak tujuan yang bisa kita temukan ketika bekerja, mungkin untuk mendapatkan uang, pengalaman, posisi atau gengsi dan beberapa tujuan lainnya. Namun dalam persaingan bisnis yang ketat dan di tengah kesulitan akibat berbagai krisis, mereka yang bekerja digerakkan oleh tujuan-tujuan mulia yang lahir dari hati nurani, seringkali bertahan dan meraih sukses.

2. Temukan kepuasan dalam hati.

Kepuasan finansial, kepuasan karir dan kepuasan-kepuasan lain yang bersifat fisik, tidak ada habisnya sehingga seringkali membuat orang lupa diri dan terjebak dalam penyimpangan-penyimpangan bisnis yang akhirnya menimbulkan persoalan besar. Pencarian kepuasan batin atau hati akan menjaga seseorang melakukan cara-cara yang benar dan aman dalam berbisnis.

3. Bekerja dengan ketetapan hati yang teguh.

Halangan terbesar dalam bekerja adalah kondisi mental hati kita. Kurang antusias, kalah sebelum berperang, perasaan kurang mood dan berbagai kondisi mental yang melemahkan lainnya akan menjadi penghalang kesuksesan kita. Jika kita yakin terhadap motivasi hati kita yang bersih dan yakin dengan tujuan-tujuan mulia dalam hati kita, maka apapun halangannya akan dapat kita atasi dengan ketetapan hati yang teguh.

4. Bangun team dengan kesehatian.

Tidak ada orang yang bisa sukses maksimal dengan bekerja sendirian. Bekerjasama dengan team maka kita dapat mencapai hasil lebih maksimal. Team yang kuat, utuh solid dan kompak, hanya bisa diwujudkan melalui kesehatian satu sama lain.

5. Bekerja dengan sepenuh hati.

Apapun yang dikerjakan dengan sepenuh hati, keseriusan, fokus dan totalitas akan menghasilkan kualitas prima. Kesuksesan selalu diraih oleh mereka yang bekerja dengan segenap hatinya.

(Oleh : Jakoep Ezra, MBA, CBA)

16 Februari 2008

Kesan pertama bermain Squash


Akhirnya jadi juga aku bermain squash. Awalnya aku dikasi tau ama teman ku TI93 Itenas yang namanya Atien. Dia rupanya suka main squash di Squash Bandung Club di Dekat Stadion Siliwangi. Apa itu squash kataku? Memang aku gak tau sih rupanya olah raga yang ini namanya squash. Lalu aku coba googling deh.....dan akhirnya ini dia apa itu squash.

Squash adalah sejenis olahraga raket yang berasal dari Inggris. Dua orang bermain dalam sebuah ruangan tertutup dengan saling berbalas memukulkan bola squash ke sebuah sisi ruangan yang menghadap kedua pemain (kegiatan ini disebut rally). Hal ini terus berlangsung hingga salah seorang pemain gagal mengembalikan bola hasil pukulan sang lawan atau melakukan kesalahan (misalnya memukul bola hingga 'out' atau memukul bola setelah memantul dua kali atau lebih).

Setiap permainan terdiri dari lima set, namun jika salah seorang pemain telah memenangkan tiga set, maka ia adalah pemenangnya.

Ada dua macam penilaian angka: sistem tradisional menyatakan bahwa hanya pemain yang melakukan serve (orang pertama yang mulai memukul bola) yang berhak memperoleh angka jika pemain lawan gagal mengembalikan bola hasil pukulan sang pemain atau melakukan kesalahan, sementara sistem lainnya yang disebut sistem Amerika, menyatakan bahwa pemenang setiap rally berhak mendapatkan angka tanpa mempedulikan apakah sang pemenang adalah orang yang melakukan serve atau bukan. Dalam pertandingan internasional, sistem penilaian angka yang digunakan adalah sistem tradisional.

Menggunakan sistem tradisional, setiap set akan dimenangi jika seorang pemain mencapai 9 poin, sementara dalam sistem Amerika, poin yang harus dicapai adalah 11 poin.

Dua negara yang terkenal banyak melahirkan pemain-pemain terkenal dalam olahraga ini adalah Britania Raya dan Pakistan. Beberapa di antaranya adalah Hashim Khan, Azam Khan, Jonah Barrington, Geoff Hunt (Australia), Jahangir Khan, Jansher Khan, Janet Morgan, Heather McKay, Susan Devoy (Selandia Baru), Michelle Martin (Australia).

Negara-negara lainnya di mana olahraga ini populer kebanyakan adalah negara-negara anggota Persemakmuran.

Ya begitulah hasil dari googling.

Asik juga main squash itu. Gak susah sama sekali. Aku malah ngira bermain squash ama beratnya dengan main tenis. Kebetulan tenis aku paling gak suka tuh. Kali ini squash sangat mempunyai daya tarik tersendiri dan aku kira dapat dikembangkan di Natuna ku. He he he

Ayo ada yang mau nyoba squash kah? aku tunggu....

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Squash
http://at1en.multiply.com/tag/sport


15 Februari 2008

Ada Bucek di Paralayang

Bucek/Foto: Angkasa/Soemardjo

Jenuh main film, selebriti Al Arthur Mukhtar alias Bucek Deep beralih ke paralayang. Aksinya sempat tertangkap saat kejuaraan Telkom Cup II di Puncak, baru lalu. Ia membaur bersama 109 atlet dari berbagai daerah seperti Sumut, Sumsel, Kaltim, Bali dan Jawa. Ia juga menggendong sendiri payung paralayangnya, menggelar, terbang, lalu mendarat di target berjarak sekitar 3,5 km dari tempat peluncuran. Kembali ke tempat peluncuran, ia numpang kendaraan terbuka bersama tumpukan parasut.

"Bintang film kok mau-maunya naik bak terbuka," celoteh atlet lain yang sebak dengan Bucek.

Tampilnya aktor film dalam lomba paralayang Telkom Cup mendapat perhatian khusus dari panitia, peserta dan pengunjung. Sebelumnya tidak pernah ada artis main paralayang. Sekali waktu memang ada artis atau aktor sinetron datang ke lokasi peluncuran. Namun mereka tidak main, sekadar numpang tandem atau nonton Makanya ketika panitia menyebut nama Bucek sebagai peserta nomor 30, banyak yang terpana.

"Ini rekreasi kok," kata mantan suami Titi DJ yang mengaku kenal paralayang dari Idon, temannya. "Saya suka paralayang karena manfaatnya besar. Terbang dengan paralayang bisa mendidik orang berdisiplin tinggi, melatih konsentrasi, serta memutuskan suatu hal dengan cepat dan tepat."(mar)

Sumber : http://www.angkasa-online.com

Paralayang, Cara Lain Memandang Bumi.

Sebagai olahraga petualangan paralayang memang mengasyikkan. Siapa yang tidak tergiur dengan keasyikannya? Bayangkan, kita bukan burung tetapi bisa terbang bak seekor elang yang dapat dapat menjelajah angkasa nan luas. Terbang dari titik satu ke titik yang lain di ratusan bahkan ribuan meter di atas permukaan bumi. Dapat dengan mudah mendekati awan putih yang menggantung dilangit. bahkan kalau mau kita juga bisa "membelai" awan itu.
Memanfaatkan angin naik atau lift, itulah kunci olahraga ini. Berpetualang dengan paralayang tak kan ada habisnya. Setiap penerbangan merupakan sebuah kekhususan, karena kita tak akan pernah mengalami hal yang sama di setiap penerbangan kita, selalu berbeda dari waktu ke waktu.
Jika dikaitkan dengan sebuah makna kehidupan maka akan semakin terbuka apa sebetulnya makna sebuah penerbangan paralayang. Untuk penerbang paralayang, berada di angkasa merasakan desiran angin tanpa berisik suara mesin dan dapat menyaksikan pemandangan bumi dari sebuah ketinggian sungguh merupakan suatu kebahagiaan. Siapa yang tidak kagum dengan ciptaanNYA itu ketika kita melihat rupa bumi dari sisi yang lain dan melihat dengan cara lain yang tidak semua orang bisa melakukannya? Sungguh besar karuniamu ya Allah....... Allahu Akbar!

sumber : http://gendonsubandono.blogspot.com/

01 Februari 2008

Mangemen Perubahan

Diawal perkuliahan pasca uts semester 3, kuliah managemen perubahan, kami diajarkan oleh dosen dari Bina Nusantara Jakarta, Bapak Haryanto Prabowo. Orangnya asik, mengajarnya enak dan sangat aplikatif sekali. Seneng sekali dapat dosen yang ngajar tidak bikin ngantuk.

Awal mengajarnya dia mengajak kita untuk memahami secara gampang managemen perubahan.
Ntar sambung lagi....

Kata Mutiara Hari Ini

Hanya penderitaan hidup yang dapat mengajarkan manusia akan arti keindahan dan nilai kehidupan