16 Juli 2008

Ada 4 kuadran kompetensi manusia

Sebagai calon pemimpin, sebaiknya anda bisa bekerja secara tim. Oleh sebab itu kenalilah tim ada dengan pendekatan 4 kuadran kompetensi manusia.
Dimana mereka ditempatkan dan diberdayakan secara optimal.



Penjelasan, untuk menghadapi orang yang:
1. Kompetensi rendah, dan motivasi rendah
Kamu harus bersikap sebagai trainer/coach, di sini adalah peran kamu sebagai leader untuk memberikan dia penjelasan bahkan sampai ke teknis dan bimbingan secara spirit. Memang kudu rada kerja keras untuk anak tim yang seperti ini.

2. Kompetensi tinggi, tetapi motivasi rendah
Kamu harus bersikap sebagai motivator, di sini penekanan untuk bimbingan secara teknis tidak perlu dilakuan terlalu dalam. Namun penekanan kamu adalah untuk memotivasi mereka dan membangkitkan inisatif. Hati-hati menghadapi orang seperti ini, terkadang mereka merasa direndahkan apabila kita terlalu mengajari hal teknis. Cuman orang seperti ini kurang inisatif dan motivasi. Butuh kontrol yang cukup tinggi.

3. Motivasi tinggi, tetapi kompetensi rendah
Bimbinglah dia sebagai tentor dan controller Nah di sini tidak perlu khawatir ttg motivasi diri dia, tinggal diajari masalah teknis dan diberi sedikit kepercayaan maka orang2 seperti ini bisa jalan, selain itu kemauan belajarnya lebih bisa diandalkan. Tinggal dikontrol aja.

4. Motivasi tinggi dan kompetensi tinggi
Enak banget kalo dapet anggota tim yang semuanya kayak begini, tugas kamu adalah sebagai delegator dan ditambah sedikit kontrol. Berikan kepercayaan yang lebih pada orang2 seperti ini, percayalah tugas2 akan beres di tangan mereka. Selain kompetensi tinggi, merka juga punya daya juang dan inisiatif yang tinggi. Tugas kamu adalah mendelegasikan job saja.

Label:

Sayembara Tulisan "Seandainya Saya Bupati KKA"

Tergerak hati juga untuk membuat suatu sayembara tulisan "Seandainya saya Bupati Kepulauan Anambas? Tujuan utama adalah mengumpulkan ide dan kretivitas dari seluruh kalangan. Ingin tahu apa yang diinginkan masarakat, siapa saja dan dimana saja.

Wara-wiri karateker bupati KKA juga seru loh. Coba baca seperti yang dimuat dalam sijori mandiri sebagai berikut :

Mukhtaruddin Berkans, Amirullah Berpeluang

Senin, 14 Juli 2008

Balon Caretaker Bupati Anambas

TANJUNGPINANG--Nama-nama bakal calon pejabat caretaker Bupati Anambas terus bermunculan. Ketika Prof M Zein mendapat rekomendasi dari Badan Penyelaras Pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas (BP2KKA), Asisten I Pemprov Kepri Tengku Mukhtaruddin pun didukung oleh 23 desa di Anambas untuk memimpin kabupaten terbungsu itu. Wakil Bupati Natuna Raja Amirullah juga telah ditanyai Gubernur Kepri mengenai kesediannya. Gubernur Kepri Ismeth Abdullah saat dikonfrmsi belum dapat menjawab apakah benar sosok Tengku Mukhtaruddin dan Raja Amirullah yang akan diusulkan kepada Menteri Dalam Negri (Mendagri) nantinya. Karena selain mereka sudah banyak nama yang diusulkan kepadanya dan semuanya cukup bisa dipertimbangkan kredibilitasnya.

Ismeth juga belum bisa memastikan kembali kapan akan mengusulkan sejumlah nama calon caretakeer Bupati Anambas ke Mendagri, karena dia masih terus menampung masukan-masukan lain dari seluruh elemen masyarakat.

"Tidak lama lagi segera kita usulkan. Nama-namanya sudah ada sama saya. Yang penting dia dari unsur PNS, administrasinya lengkap dan dipandang mampu berdasarkan pengalamannya. Mengenai siapa orangnya, siapa saja bisa, yang penting sesuai dengan ketentuan" kata Ismeth.

Sementara sebanyak 23 Kepala Desa, Sabtu (12/7) mendatangi kantor Pemprov Kepri untuk bertemu Gubernur. Kedatangan mereka membawa aspirasi dengan mengusulkan nama Tengku Mukhtaruddin sebagi calon caretaker Plt Bupati Anambas. Penyampaian dukungan 23 desa itu diwakili empat kepala desa. Masing-masing Kades Payalaman Muslimin, Kades Dadan Taufik, Kades Tebang Helmi Ramli dan Kades Mubur Salahudin. Selain itu mereka didukung juga oleh Ketua KNPI Palmatak Zainal Jaafar.

Rencana mereka bertemu Gubernur Kepri Ismeth Abdullah untuk menyampaikan aspirasinya gagal karena gubernur sedang tidak berada di tempat. Mereka akhirnya diterima asisten III Administrasi Arifin MM.

"Kita berlima atas nama 23 Kepala Desa yang mengakomodir suara masyarakat di Anambas sudah bulat mengusulkan nama Tengku Mukhtaruddin untuk caretaker Plt Bupati Anambas. Nama Mukhtarudin kemudian akan kita usulkan kepada Gubernur Kepri Ismeth Abdullah untuk menjadi salah satu nama yang kita harap ikut diusulkan ke Mendagri oleh Gubernur. Yang kita sampaikan hanya sekedar aspirasi masyarakat yang ada, keputusan mutlaknya tetap di tangan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah," kata Muslimin mewakili rekan-rekannya, Sabtu (12/7).

Sebanyak 23 kades tersebut mengaku sebelumnya telah berkoordinasi dengan BP2KKA. Mereka juga tidak melarang nama-nama lain yang juga diusulkan melalui kelompok lain. Termasuk sejumlah nama yang akan diusulkan BP2KKA sendiri.

Sementara Tengku Mukhtaruddin tidak mengangkat handphone saat akan dikonfirmasi mengenai dukungan 23 desa itu, meski sebenarnya tersambung.

Kandidat kuat berikutnya adalah Raja Amirullah yang sekarang menjabat Wakil Bupati Natuna. Untuk Raja Amirullah, ketika Gubernur Kepri Ismeth Abdullah meresmikan 18 proyek yang ada di Ranai, Jumat (11/7), tampak terjadi perbincangan serius antara keduanya. Tidak pasti apa yang diperbincangkan antara Ismeth dan Amirullah, namun terdengar sayup-sayup Ismeth menanyakan kesiapan Raja Amirullah menjadi caretaker Bupati Anambas.

"Ha ha ha kamu bisa aja. Rupanya dengar ya saya ngomong sama pak Gubernur tadi. Dari dulu sampai sekarang saya selalu siap melaksanakan perintah atasan saya. Apapun bentuk tugas itu," kata Amirullah yang tampak terkejut dan tidak bisa mengelak saat Sijori Mandiri menyodori pertanyaan.

Setelah berbincang serius dengan Gubernur, Raja Amirullah kemudian tampak melanjutkan perbincangannya dengan Sekretaris Umum BP2KKA Wann Sarros. Entah apa yang diperbincangkan, namun sepertinya juga menyangkut hal yang sama.

Sebelumnya juga telah bermunculan sejumlah nama yang memiliki kans menjabat caretaker Bupati Anambas, di antaranya Sekdaprov Kepri Eddy Wiajaya, Asisten III Arifin MM, Kepala dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Pemprov Kepri Hamid Rizal dan Ketua Umum BP2KKA Prof M Zein.

Di samping mereka, nama lain yang juga mencuat adalah Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan (Distanhutnak) Said Jaafar dan mantan Kepala Dinas Pendidikan Kepri Ibnu Maja.

Sekretaris Umum BP2KKA Wan Sarros mengatakan, sejauh ini BP2KKA juga masih menampung nama-nama untuk diusulkan kepada gubernur. Dia juga menampik jika perbincangannya dengan Raja Amirullah ketika itu sebagai bentuk lobi politik untuk meminta Raja Amirullah menjdi caretaker.

"Sejauh ini BP2KKA belum mengusulkan nama siapapun kepada Gubernur. Kalaupun mengusulkan, tentu tidak hanya satu orang dong. Yang jelas sebagai Ketua Umum BP2KKA Prof M Zein tetap akan kita usulkan, namun tidak dia sendiri. Kita mengajarkan demokrasi kepada masyarakat, jadi kita harap masih ada lagi usulan-usulan sosok lain dari masyarakat Anambas. Tidak menutup kemungkinan usulan itu datangnya dari Pemkab Natuna maupun Pemprov Kepri," kata Wann Sarros menandaskan.(sm/bs).

Menurut saya, karateker bupati sangat menetukan pondasi dari kabupaten anambas. Bagaimana dia membetuk organisasi kerja yang benar2 cocok buat anambas. Menempatkan orang-orang yang kompeten dengan kompetensi yang tepat dengan jabatannya. Menerima pegawai baru (rekrutmen) jangan asal-asalan (mentang2 putra daerah) Ingat kita mau majukan anambas. Saya yakin dengan aparatur yang tepat dan berkompeten, maka pelayanan yang diberikan akan baik dan memusakan bagi masyarakat.

Akhir kata semoga karateker Bupati KKA adalah orang yang tepat!

15 Juli 2008

Reformasi Birokrasi tak Cukup Dengan Naikkan Gaji

Senin, 14 Juli 2008

YOGYARTA- Reformasi birokrasi di Indonesia tidak cukup hanya dengan menaikkan gaji karena keburukan institusi pelayanan masyarakat tersebut sudah sangat sistemik. "Menaikan gaji atau meningkatkan kesejahteraan saja bukan solusi untuk reformasi birokrasi karena saat ini kondisi birokrasi di Indonesia baik penegak hukum maupun pemerintahan sudah sedemikian parah," kata Pengamat Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Zainal Arifin Mochtar, SH, LLM, Minggu (13/7).

Menurut dia, saat ini sudah tidak tepat lagi menerapkan reformasi birokrasi dengan konsep standar seperti menaikkan gaji dan kesejahteraan ataupun dalih sumber daya yang tidak bagus.

"Selama ini konsep standar yang selalu dikedepankan untuk memperbaiki birokrasi adalah seperti menaikkan gaji dengan alasan penyimpangan atau korupsi maupun buruknya kinerja akibat kesejahteraan yang belum memadai," katanya.

Ia mengatakan bahwa buruknya birokrasi sering disebut karena mereka yang duduk di jajaran tersebut bukan `orang baik`, sehingga harus dicari orang yang dinilai baik untuk memperbaiki birokrasi.

"Menaikkan gaji hingga berlipat-lipat maupun memperbanyak pelatihan (training) dan pencerahan dengan `khotbah` tidak akan banyak artinya karena penyimpangan dalam birokrasi sudah sistemik yang berlangsung bertahun-tahun," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, semua pendekatan harus dilakukan dan semua hal harus dipertimbangkan dan diukur secara baik untuk menuju perubahan.

"Menaikan gaji sah-sah saja tetapi pengawasan juga harus lebih ditingkatkan. Jika gaji tinggi sekali tetapi pengawasan lemah dan ancaman sanksi maupun hukum atas kesalahan yang dilakukan masih lemah maka tidak akan banyak artinya dan hukum menjadi mati," katanya.

Ia menambahkan, lemahnya pengawasan tersebut akan semakin menyuburkan penyimpangan maupun korupsi karena pendapatan legal masuk tetapi pendapatan ilegal juga tetap masuk.

"Untuk reformasi birokrasi ini memang harus koletivitas dan tidak bisa hanya parsial, saya tidak tahu bagaimana memulainya, semua harus tetap pada porsinya karena hanya pengawasan saja tanpa ada kesejahteraan dan promosi juga tidak baik," katanya.(sm/ant)

sumber : www.sijorimandiri.net

13 Juli 2008

Mempertahankan Aparatur Yang Berkinerja Unggul

Kita tahu bahwa aparatur yang berkinerja unggul memiliki motivasi yang tinggi. Semakin banayak aparatur yang berkinerja unggul, maka pelayanan yang diberikan akan semakin memuaskan. Namun aparatur yang memiliki kinerja unggul akan tidak termotivasi (demotivasi) akibat organisasinya tidak membedakan apa yang didapat dari bekinerja unggul atau yang biasa saja, atau bahkan yang tidak memiliki motovasi kerja.
Salah satu untuk mempertahankan kinerja aparatur tetap unggul adalah "GAJI"

Pemerintah selalu meencanakan menaikkan gaji pns setiap tahunnya. Kenaikan gaji atau tunjangan bagi PNS tentu akan menjadi sorotan publik karena melibatkan uang negara dalam jumlah yang tidak sedikit. Sebuah rencana yang patut disambut dengan gembira terutama bagi kalangan PNS dan telah selayaknya pula diimbangi dengan peningkatan prestasi kerja.

Terlepas dari pro dan kontra atas kenaikan gaji tersebut, sesungguhnya elemen gaji, walaupun bukan segalanya, akan menentukan kualitas pegawai yang berkiprah di dalamnya.

Tengoklah saat diadakan penerimaan calon PNS. Ribuan orang melamar untuk menjadi PNS, tetapi dari ribuan calon itu, berapa banyak yang berkualitas unggul ? Dalam kenyataannya mereka yang bertarung memperjuangkan status PNS lebih banyak (tidak semua) yang telah tersisih dalam kompetisi di dunia swasta atau mereka yang memang menghendaki kehidupan yang adem ayem tanpa kompetisi karier walaupun gaji pas-pasan.

Mengapa orang-orang dengan kualitas itu yang mayoritas menghendaki status PNS ? Karena orang-orang dengan kualitas unggul tentu tidak mau memasuki sebuah pekerjaan dengan gaji rendah dan iklim kompetisi karier yang tidak sehat. Mereka menyadari bahwa kualitas mereka layak mendapatkan gaji tinggi dan kompetisi yang fair. Mereka selalu berorientasi bahwa prestasi akan menentukan karier dan besaran gaji.

Di departemen tertentu kompetisi yang fair mulai dilaksanakan walaupun dengan intensitas yang masih rendah. Kompetisi karier yang fair masih terhambat beberapa kendala peraturan lama yang berlaku di PNS seperti senioritas, kenaikan golongan yang hanya berdasarkan lamanya bekerja dan pemecatan yang hampir mustahil dilaksanakan bila hanya karena alasan kinerja buruk dan tentu saja karena gaji yang rendah.

Beberapa karyawan di departemen tertentu termotifasi secara individu untuk berprestasi dan meningkatkan kompetensinya karena di departemennya mulai menerapkan kompetisi yang fair dan tentunya karena ada insentif tunjangan finansial yang lebih besar.

Agar orientasi prestasi dan peningkatan kompetensi karyawan tidak tergantung hanya dari kemauan individu, perlu diadakan mekanisme baru dalam struktur gaji, struktur kepangkatan serta promosi yang lebih mengakomodir prestasi dan kompetensi. Sehingga setiap karyawan akan dipaksa meningkatkan prestasi dan kompetensinya untuk mendapatkan promosi ke karier yang lebih tinggi dan gaji yang lebih besar.

Model jabatan fungsional sebagian PNS, secara konsep diatas kertas, merupakan rintisan kearah kompetisi yang fair. Tetapi dalam pelaksanaannya masih banyak kendala yang memerlukan penyempunaan dalam segi aturan main dan tentunya tunjangan finansial sebagai insentifnya.

Bila struktur gaji PNS sudah “layak” dan model kompetisi karier telah fair, otomatis putra-putra terbaik bangsa akan berlomba-lomba pula melamar menjadi PNS. Bila para PNS terdiri dari putra-putra terbaik bangsa, otomatis pelayanan publik yang menjadi inti pekerjaan PNS akan menjadi semakin baik. Dan pada akhirnya membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kompetitif pula di percaturan global.


Lalu bagaimana dengan Natuna dan Anambas?

Kabupaten Natuna sampai sekarang masih membutuhkan aparatur yang unggul, namun dengan pemekaran Kabupaten Kepulauan Anambas tentunya KKA juga memerlukan aparatur yang unggul. Oleh sebab itu mau tak mau Kab. Natuna harus mempertahankan aparatur yang unggul, yang memiliki motivasi kerja yang tinggi.

Untuk kabupaten kepulauan anambas jangan mau menerima aparatur "non unggul" dan mulailah dengan merekrut "jangan asal rekrut mentang-mentang putra daerah".

Ayo kita berlomba untuk maju dan bersaing memajukan Natuna dan Kepulauan Anambas dalam kontek "saudara kandung bagaikan Abang dan Adek"


SIAPA LEBIH CEPAT

Tiga orang anak sedang berbincang-bincang tentang ayah mereka.

Anak pertama berkata : "Ayahku jago lari. Dia bisa memanah sambil berlari,
dan sampai di tempat sebelum anak panahnya tiba"

Anak kedua berkata : "Ayahku jago tembak. Dia bisa menembak rusa, dan sampai
ditempat sebelum pelurunya tiba.

Anak ketiga menggelengkan kepala, kemudian berkata "Aaah, ayah kalian semua
belum seberapa dibanding dengan ayahku. Ayahku seorang pegawai negeri.
Kantornya tutup jam 3.00 tapi dia sudah sampai di rumah jam 1.00"

"jangan ketawa ya"
sadur dari http://sittanto.blogspot.com/

Kata Mutiara Hari Ini

Hanya penderitaan hidup yang dapat mengajarkan manusia akan arti keindahan dan nilai kehidupan